Rabu, 30 Maret 2011

IMPLEMENTASI PENERAPAN KETERAMPILAN BERTANYA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

Oleh : Nana Sumarna

Abstrak
Bertanya dan pertanyaan adalah hal yang niscaya dalam pengembangan ilmu dan pembelajaran, termasuk pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Tetapi realitas menunjukan perhatian dan kualitas kinerja guru SD terhadap pengimplementasian keterampilan bertanya secara profesional masih jauh dari optimal. Tulisan ini merupakan upaya untuk membantu guru SD bagaimana menerapkan keterampilan bertanya dalam pembelajaran IPA. Jenis keterampilan yang dikenal meliputi pertnyaan dalam proses pembelajaran dan pertanyaan yang biasa digunakan dalam evaluasi pembelajaran.

Bertanya dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu keterampilan operasional yang harus dimiliki pengajar, mengingat sebagian besar proses pembelajaran digunakan pengajar untuk mengajukan pertanyaan. Selain itu pertanyaan, kesangsian dan kerag-raguan adalah sumber aktivitas mental (Nasution, 1986:162).
Ada beberapa alasan mengapa keterampilan bertanya sangat penting dikembangakan oleh setiap pengajar. Pertama, pengajar pada umumnya sering menggunakan metode ceramah dalam mengajar sehingga murid menjadi pasif, sebab pengajar mendominasi pembicaraan; Kedua, latar belakang budaya yang menbuat murid tidak terbiasa mengajukan pertanyaan, Ketiga, meningkatkan kemampuan murid dalam mengemukakan gagasan, Keempat, adanya anggapan bahwa bertanya haya untuk menguji kemampuan murid. (Bolla, 1985:3).
Pertanyaan yang diajukan oleh pengajar dapat bertujuan antara lain untuk :
a)      Memberikan stimulus dan kesempatan pada muridnya berfikir dan belajar;
b)      Mencermati pembelajaran;
c)      Mengontrol perilaku dan memonitor aktivitas murid;
d)     Membatasi permasalahan yang diselidiki atau dipecahkan;
e)      Mempengaruhi langkah-langkah penyelidikan yang dilakukan;
f)       Membantu mengembangkan keterampilan proses IPA (Nasution, 1986:162)
Secara sederhana, dalam proses belajar mengajar pertanyaan memiliki beberapa fungsi yakni :
a)      Menimbulkan minat dan motivasi untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran;
b)     Mengevaluasi persiapan murid, mengecek pemahaman PR dan tugas lain;
c)      Mendiagnosis kekuatan dan kelemahan murid;
d)     Merangkum apa yang telah diajarkan;
e)      Memacu diskusi;
f)      Mengarahkan murid untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan baru dalam menggali permasalahan;
g)     Merangsang murid mencari bahan data dari yang telah dimiliki;
h)     Mengembangkan dan membangun konsep diri murid secara individu.
Ada tiga aspek penting yang perlu dipertimbangkan dalam mengkontruksi dan mengimplementasikan pertanyaan yang efektif yaitu :
a)      Bentuk;
b)      Waktu;
c)      Isi.
Ketiga aspek tersebut  dikonstruksi dan berkompigurasi secara efektif dalam pembelajaran.
Bentuk dan waktu pertanyaan dalam implementasinya lebih dikenal dengan istilah teknik bertanya yang meliputi empat teknik yaitu :
a)      Teknik jeda;
b)      Teknik pengarahan ulang;
c)      Teknik membimbing dan
d)     Teknik pelacakan.
Klasifikasi pertanyaan atau kateori jenis pertanyaan berkaitan dengan kontruksi isi pertanyaan. Terdapat beberapa jenis pertanyaan yang telah populer digunakan salah satunya adalah jenis pertanyaan menurut Taksonomi Bloom (cognitif domain) yaitu :
a)      Pertanyaan ingatan;
b)      Pemahaman;
c)      Aplikasi;
d)     Analisis;
e)      Sintesis dan
f)       Evaluasi.
Karakteristik, fungsi, tujuan dan jenis pertanyaan sebagai mana diungkapkan diatas memungkinkan memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Hal ini akan sangat bermanfaat jika guru terdorong untuk mencoba memahami, mengadaptasi, dan mengembangkannya dalam pembelajaran IPA yang dikelolanya sesuai dengan kapasiatas masing-masing. Dalam pengembangan profesionalisme, guru bukanlah seorang teoritis melainkan harus berkemauan untuk aktif bertindak.tetapi tanpa petunjuk teori kognitif yang dikembangkan secara sistematik maka rancangan mengajar, pembelajaran dan kegiatan asesmen menjadi tidak sistematik dan tidak efektif dalam meningkatkan prestasi siswa.


Sumber       :
·         Achmad A. Hinduan, dkk (1991). Model-Model Pembelajaran dalam IPA. Hand out Penataran Dosen PGSD. Tidak dipublikasikan.
·         Bola J. I dan Pah. D.N. (1985). Keterampilan Bertanya Dasar dan Lanjut. Jakarta CV. Fortuna.
Saeful Rahman, Asep (2005). Teknis Bertanya dan Pertanyaan Domian Kognitif. Bandung, Falah Production.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar